TRIBUNNEWS.COM – Pejabat kesehatan Australia membeberkan bahwa pemerintah akan melanjutkan program vaksinasi dengan AstraZeneca PLC, pada Sabtu (3/4/2021).
Langkah ini diambil meski ada laporan pembekuan darah, yang menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan vaksin.
Sebelumnya, seorang pria berusia 44 tahun dirawat di rumah sakit Melbourne dengan pembekuan darah, hanya beberapa hari setelah menerima vaksin AstraZeneca.
Dilansir Tribunnews dari Reuters, pria tersebut diketahui menderita trombosis serius, suatu kondisi yang mencegah aliran darah normal melalui sistem peredaran darah.
Regulator Therapeutic Goods Administration (TGA) dan panel, Kelompok Penasihat Teknis Australia untuk Imunisasi (ATAGI), bertemu Jumat malam (2/4/2021) dan Sabtu pagi (3/4/2021) untuk membahas saran lebih lanjut tentang vaksin AstraZeneca.
Baca juga: Panglima TNI Tinjau Vaksinasi AstraZeneca Bagi Ribuan Prajurit TNI AD di Manokwari
Baca juga: Jatah 1,1 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca dari COVAX untuk Indonesia Tiba April Ini


“Saat ini kami belum dinasehati oleh ATAGI atau TGA untuk menghentikan peluncuran vaksin AstraZeneca di Australia,” kata Wakil Kepala Petugas Medis Australia, Michael Kidd, dalam penjelasan yang disiarkan televisi Sabtu sore (3/4/2021).
Kidd mengatakan, bagaimanapun, kasus pembekuan darah “kemungkinan” terkait dengan vaksin.
“Risiko efek samping yang serius tetap sangat rendah, tetapi keamanan adalah yang terpenting dan itulah mengapa TAGI dan TGA terus melakukan uji tuntas pada kasus ini,” kata Kidd.
Sembari menambahkan bahwa pengumuman lebih lanjut akan datang minggu depan.
Baca juga: Dari 18 Juta Suntikan, UK Temukan 30 Kasus Pembekuan Darah pada Penerima Vaksin Covid-19 AstraZeneca


Inggris Identifikasi 30 Peristiwa Pembekuan Darah